Hari Ulos Nasional Lestarikan Budaya Warisan Nenek Moyang Suku Batak Sumatra Utara
gaungdemokrasi.com,Sidikalang-Memperingati Hari Ulos Nasional tidak bisa dipisahkan dari menghargai dan melestarikan wastra (bahasa Sangsekerta artinya kain) budaya warisan nenek moyang dari berbagai Puak di Sumatera Utara Suku Batak Toba, Simalungun, Karo, Pakpak dan Mandailing.
Dan tentu yang paling tidak bisa dipisahkan dari budaya wastra atau kain batak ini adalah para Partonun atau Penenun yang merajut helaian benang menjadi kain ulos kebanggaan Bangso Batak ini.
Memperingati Hari Ulos berarti menghargai karya mereka yang menjadikan ulos begitu tinggi nilai dan maknanya dan tidak dapat dipisahkan dari siklus kehidupan orang batak, mulai dari masih di dalam kandungan, saat kelahiran, menikah dan pada saatnya dipanggil kembali oleh Sang Maha Kuasa.
Saat memperingati Hari Ulos Nasional ini kita digugah untuk ambil bagian dalam pelestariannya bahkan pengembangannya sehingga regenerasi partonun dapat terwujud. Tanpa menghargai partonun, menaikkan harkat hidup dan kesejahteraan mereka rasanya mustahil bagi kita untuk mempertahankan budaya ulos karena generasi muda tidak akan pernah tertarik lagi untuk melanjutkan profesi yang sesungguhnya sangat tinggi nilainya bukan saja bagi Bangso Batak tapi juga bagi Bangsa Indonesia.
Di Silalahi Kabupaten Dairi ada sekitar 400 partonun yang hampir semua adalah perempuan. Mereka sudah bertenun puluhan tahun dan mendapatkan ilmu dan keahlian ini secara turun temurun, namun tantangannya adalah mereka sudah semakin menua dan sangat sedikit dari anak- anak mereka yang mau melanjutkan profesi ini. Pemerintah bersama-sama dengan para tokoh budaya, tokoh masyarakat, para pemerhati, pemuda dan semua unsur lainnya harus bahu membahu memikirkan jalan keluar bagi keberlangsungan budaya dan karya ulos ini.
Memperingati Hari Ulos Nasional juga menggugah kita untuk ikut ambil bagian dalam pengembangannya dan bagaimana produk ini bisa digunakan secara lebih luas lagi bukan saja untuk adat tapi sampai ke produk fashion yang dapat menjadikan ulos bernilai lebih tinggi secara ekonomi namun tetap menjaga kerarifan lokal dan filosofi ulos tersebut. ,”pungkas Romy Mariani Eddy Berutu
Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi?( Clara)