Polres Metro Bekasi Masih Mencari Keberadaan Pelaku Pembacokan di Perumahan Karanganyar Cikarang
gaungdemokrasi.com,Cikarang-Pihak Kepolisian melakukan pengejaran terhadap pelaku penganiayaan terhadap Lasdo Apuan (38) warga Perumahan Karanganayar Residence, Desa Karanganyar, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi. Pelaku sempat kabur setelah melakukan aksinya dan hingga kini tak diketahui keberadaannya.
“Sampai saat ini kita sedang melakukan penyelidikan terkait keberadaan diduga pelaku serta mengumpulkan bukti-bukti,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Metro Bekasi, Kompol Rahmad Sujatmiko, Minggu (17/10).
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), beberapa saksi sudah diperiksa polisi. Rahmad mengatakan motif penganiayaan hasil keterangan saksi adalah karena persoalan WiFi.
“Motif sementara WiFi. Namun kita juga masih mencari kemungkinan adanya motif yang lain,” ungkapnya.
Sebelumnya, sempat ramai seorang pria terpantau CCTV mengamuk di salah satu rumah warga di Perumahan Karanganyar Residence, Desa Karanganyar, Kecamatan Karangbahagia, Senin (11/10).
Dalam rekaman CCTV yang terpasang di perumahan tersebut, tampak seorang pria datang dengan mengendarai sepeda motor dan mengleuarkan sebilah kapak.
Pelaku kemudian menggedor pagar rumah lalu masuk dan menyerang penghuni rumah.
Seorang penghuni rumah yang terkena bacokan pada bagian kepala kemudian melakukan pelawanan dengan menggunakan sapu dan meminta pertolongan warga.
Mendengar teriakan permintaan tolong, warga lainnya berdatangan dan berusaha mengejar pelaku yang kabur dan meninggalkan sepeda motornya miliknya.
Sementara warga menolong penghuni rumah yang mengalami luka bacokan pada bagian kepala.
Pelaku diketahui berinisial EM (60) dan korbannya bernama Lasdo Apuan (38) warga setempat.
Menurut korban, aksi pelaku dipicu dari permasalahan WiFi. Pelaku menuding korban mencuri Wifi padahal korban telah menjelaskan tidak mengetahui kata sandi WiFi milik pelaku sehingga tidak mungkin mencuri WiFi.
Kendati demikian, pelaku diduga tak percaya hingga menyimpan rasa dendam terhadap korban.(WS)