Jaga Kelestarian Pesisir, Bupati Indramayu Launching "Program Rehabilitasi Mangrove" - Gaungdemokrasi.com
News

Jaga Kelestarian Pesisir, Bupati Indramayu Launching “Program Rehabilitasi Mangrove”

Like
Like Love Haha Wow Sad Angry

gaungdemokrasi.com – Indramayu

Bupati Indramayu Nina Agustina launching Program Rehabilitasi Mangrove yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dengan menggandeng PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero guna menjaga kawasan ekosistem pantai Indramayu melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Launching Program Rehabilitasi Mangrove ini dilaksanakan di Pendopo Indramayu, Sabtu 27/11/2021 kemarin. Hadir dalam acara tersebut Asisten Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan, Kemenko Marves Kus Prisetiahadi, Group Head Sekretariat Perusahaan PT. Pelindo Ali Mulyono, Direktur P4K KKP Muhammad Yusuf, serta kelompok pembudidaya ikan dan tani Kabupaten Indramayu.

Nina mengatakan, Kabupaten Indramayu dengan panjang garis pantai kurang lebih 147 kilometer merupakan salah satu daerah Pantai Utara Jawa Barat yang sangat strategis dan berkembang.

Kawasan pantai di Kabupaten Indramayu ini memiliki panorama yang indah dan menarik serta terdapat sumber biota laut yang melimpah dan mempunyai kegiatan ekonomi yang cukup tinggi. Selain itu, Indramayu juga mempunyai lahan hutan mangrove yang cukup luas, ucapnya.

“Melihat potensi ini, tentu saja kawasan mangrove harus benar-benar dijaga dan dikembangkan. Karena sebagaimana kita ketahui, selain mengendalikan abrasi dan menyerap karbon, mangrove juga mendukung ekowisata, pariwisata di daerah, dan tentunya mampu mendukung ekonomi masyarakat.,” katanya.

Nina menjelaskan, kegunaan mangrove bukan hanya untuk mengendalikan dan melestarikan ekosistem pantai, melainkan pula bisa diolah menjadi produk olahan yang bisa dikonsumsi yang kemudian menjadi produk UMKM.

“Kabupaten Indramayu sendiri telah banyak jenis olahan makanan dan minuman yang berbahan dasar mangrove. Ini membuktikan bahwa mangrove bermanfaat baik dari sisi ekologi maupun ekonomi,” jelasnya.

Peran serta masyarakat harus mampu menjaga dan melestarikan kawasan ekosistem di Kabupaten Indramayu, sehingga Program Rehabilitasi Mangrove yang diinisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI melalui PT. Pelindo bukan hanya seremonial tetapi harus berkelanjutan sampai berdampak positif terhadap lingkungan, harap Nina

“Kedepannya kegiatan rehabilitasi kawasan mangrove dapat terus dilakukan dan bahkan melibatkan lebih banyak unsur lagi. Karena semakin banyak yang berperan, semakin maksimal pula hasil yang didapat,” imbuh Nina

Program CSR yang diberikan kepada masyarakat diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga bukan menjadi seremonial semata melainkan harus dipertanggungjawabkan, tukasnya.

“Ia mengucapkan terima kasih banyak untuk bantuan yang diberikan kepada kami masyarakat Indramayu, ia berpesan sebagai kepala daerah tetap dijaga jangan dapat CSR-nya saja tapi enggak dijaga, karena selama ini kalo kita dapat dari CSR biasanya senangnya aja di awal, setelahnya enggak dijaga kebersihannya, kerapihannya dan sebagainya,” ungkapnya.

Sementara itu Group Head Sekretariat Perusahaan PT. Pelindo Ali Mulyono menjelaskan, Program Rehabilitasi Mangrove menjadi tanggungjawab pemerintah, sehingga diharapkan bisa menjadi Pilot Project dan bagian dari sejarah PT. Pelindo untuk kepentingan masyarakat Indramayu dalam meminimalisasi semakin rusaknya lingkungan pesisir.

“Program yang kami lakukan ini sebagai bentuk komitmen PT. Pelindo kepada pemerintah dalam pencegahan perubahan iklim dari kerusakan alam. Sekaligus ini, program BUMN untuk Indonesia dan hadir di Indramayu sehingga program diharapkan bisa berhasil sehingga tentang ketidak baikan Indramayu semakin berkurang,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP, Muhammad Yusuf menerangkan, pengelolaan mangrove yang berkelanjutan merupakan kegiatan rehabilitasi kawasan mangrove melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT. Pelindo juga untuk melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pendekatan ekowisata.

“Padat Karya Penanaman Mangrove oleh PT Pelindo ini dilaksanakan oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Bakau Rimba Jaya di Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi seluas 75 Hektar. Selain pendekatan ekowisata, kegiatan rehabilitasi kawasan mangrove ini juga memberdayakan para istri nelayan melalui peningkatan kapasitas masyarakat dengan memberikan sarana pengolahan produk turunan mangrove menjadi produk bernilai ekonomis” pungkas Yusuf.*lukman

Share and Enjoy !

Shares
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *